Jumat, 25 Februari 2011

Motivasi Belajar Aqidah Akhlak


Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkahlaku yang menuntut / mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan.
Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ”feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting, yaitu:
1)      Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan pada diri setiap individu.
2)      Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling”, afeksi seseorang.
3)      Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. 
                Martin dan Briggs mengemukakan bahwa, motivasi adalah kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi bangkitnya arah serta berlansungnya suatu kegiatan atau tingkkah laku. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar. Perannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.
Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus), menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tuga-tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepas hal yang diyakini itu, dan senang mencari dan memecahkan soal-soal. Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang itu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. 
Ada dua macam motivasi dasar, yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Dalam kegiatan belajar, motivasi ekstrinsik dapat diartikan sebagai dorongan untuk mencapai tujuan-tujuan yang terletak di luar perbuatan belajar. Sedangkan motivasi intrinsik ialah dorongan untuk mencapai tujuan-tujuan yang terletak di dalam perbuatan belajar. Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memilki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang tertentu. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik saling menambah atau memperkuat.
Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Oemar Hanatik menyebutkan bahwa ada tiga fungsi motivasi yaitu:
1)      Mendorong manusia berbuat,  sebagai penggerak atau motivasi yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan langkag penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2)      Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
3)      Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. 
  Perhatian dan minat merupakan unsur penting dalam menimbulkan motivasi. Selama proses pembelajaran, motivasi belajar siswa berbeda-beda yang dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal. Motivasi belajar dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku siswa yang menyangkut minat, ketajaman perhatian, konsentrasi dan ketekunan dalam belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan mendorong perhatian dan minatnya berkonsentrasi pada ha-hal yang harus dipelajari, sehinngga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
Tugas guru ialah membangkitkan motivasi pada peserta didiknya. Usahakanlah motivasi yang timbul adalah motivasi intrinsik sehingga akan memperoleh hasil belajar yang diharapkan. Ada beberapa strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, yaitu:
1)      Menjelaskan tujuan belajar kepada peserta didik.
2)      Pemberian hadiah/pujian
3)      Saingan/kompetisi
4)      Pemberian hukuman
5)      Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar
6)      Membentuk keberasaan belajar yang baik
7)      Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secar individu maupun kelompok.
8)      Menggunakan metode yang bervariasi.
9)      Menggunakan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran 
                Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator  motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 
1)      Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2)      Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3)      Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4)      Adanya penghargaan dalam belajar
5)      Adanya keinginan yang menarik dalam belajar
6)      Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dalam motivasi belajar yang ditunjukan oleh para siswa pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dalam hal:
a.       Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran
b.      Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya
c.       Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya
d.      Reaksi yang ditunjukan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru
e.       Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan.