Rabu, 23 Februari 2011

KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR DAN MANAJER


Ada tiga sudut pandangan terhadap manajemen (Kur. 1975, buku III: 1) yaitu:
  1. Mnajemen pendidikan di sekolah di lihat sebagai suatu gugusan subtansi (wujud) problema yang meliputi: bidang-bidang pengajaran, kesiswaan, keuangan, peralatan pengajaran, gedung dan peralatan pengajaran, dan bidang humas.
  2. Manajemen di lihat sebagai proses kegiatan, sehingga ada kegiatan pimpinan (sebagai manajer) dan kegiatan pelaksana. Proses kegiatan pimpinan berjalan melalui lima tahap: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (direction), pengkoordinasian (coordinating), pengawasan (controling).
  3. Manajemen ditinjau sebagai kepemimpinan (leadership): dalam hal ini masalahnya adalah bagaiman mengatur tata hubungan antara pemimpin dengan bawahan.
Kepala sekolah sebagai seorang yang bertugas membina agar lembaganya berhasil mencapai tujuan pendidikan yang telah dittentukan harus mampu mengarahkan dan mengkoordinasi segala kegiatan. Menurut buku “Pedoman administrasi dan Supervisi” (1978: 4-5) disebutkan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai manajer adalah:
  1. Menguasai Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP).
  2. Bersama-sama guru menyusun program sekolah untuk satu tahun kegiatan.
  3. Menyusun jadwal pelajaran.
  4. Mengkoodinasi kegiatan penyusunan model satuan pelajaran.
  5. Mengatur pelaksanaan evaluasi belajar dengan memperhatikan syarat-syarat dan norma-norma penilaian.
  6. Mencatat dan melaporkan hasil-hasil kemajuan kepada instansi atasan Kanwil Dinas P dan K).
  7. Melaksanakan penerimaan murid baru berdasr ketentuan dari Dep. P dan K.
  8. Mengatur kegitan program Bimbingan dan Penyuluhan dan seterusnya.
Kepala sekolah sebagai supervisor berearti bahwa  kepala sekolah hendaknya pandai meneliti, mencari dan menentukan syarat-syarat mana yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya sehingga tujuan penidikan di sekolah itu tercapai maksimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi  cepat lambatnya hasil supervise adalah: lingkungan masyarakat, besar kecilnya sekolah, tingkatan  dan jenis sekolah, keadaan guru dan pegawai yang ada, kecakapan dan kemampuan kepala sekolah sendiri dalam tugasnya sebagai supervisor.
Kepala sekolah sebagai supervisor dan sekaligus sebagai pemimpin sekolah perlu memilih penggunaan manajemen pendidikan di sekolah yang demokratis, karena dengan demikian kepala sekolah akan banyak dibantu dengan datangnnya banyak saran-saran berharga dari anak buahnya (para guru) dan kepala sekolah yang bijaksana pasti mampu memilih pikiran-pikiran yang terbaik yang berasal dari guru.

Tidak ada komentar: