Senin, 07 Februari 2011

Parameter Kinerja Jaringan

Kriteria penting dari sudut pandang pemakai jaringan adalah keandalan, yaitu kriteria pengukuran seberapa mudah suatu sistem terkena gangguan, terjadi kegagalan atau beroperasi secara tidak benar.
Keandalan adalah ukuran statistik kualitas komponen dengan menggunakan strategfi pemeliharaan, kuantitas redudansi, perluasan jaringan secara geometris dan kecenderungan statis dalam merasakan sesuatu secara tidak lenagusng tentang bagaimana suatu paket ditansmisikan oleh sistem tersebut. Kinerja jaringan dapat diukur berdasarkan kriteria Terplan (1987) :
1. Kriteria level pemakai (user level), yaitu waktu respon dan keandalan.
a. Waktu respon yaitu waktu tanggapan saat paket dipancarkan dengan benar.
b. Keandalan yaitu suatu keadaan yang dapat menentukan seberapa berfungsinya sistem pada suatu tugas pengiriman paket.
2. Kriteria level jaringan (network Level), yaitu waktu respon rata-rata.
Penentuan waktu respon rata-rata dilakukan dengan 2 langkah, yaitu :
a. Menentukan rata-rata penundaan satu jalur paket melewati jaringan dan antar mukanya sebagai suatu fungsi beban terhadap ukuran paket.
b. Menggunakan informasi dengan penundaan dan pemakaian link untuk menghitung waktu respon rata-rata pemakai.
3. Kriteria kinerja khusus, yaitu daya kerja dan penundaan rata-rata.

SNMP
Suatu jaringan komunikasi (termasuk jaringan komputer) tidak bisa dikelola bila indikator kinerjanya tidak dapat dipantau dan diukur dengan tepat. Salah satu syarat utama rancangan jaringan adalah menetapkan level layanan pemeliharaan untuk memuaskan pengguna sebagai basis analisis kinerja. Indikator kinerja haruslah dapat menunjukkan keadaan kinerja jaringan yang dipantau. Contoh suatu indikator kinerja adalah aplikasi SNMP (Simple Network Management Protocol), yang didalamnya terdapat MIB (Management Information base) yaitu struktur database variabel elemen jaringan yang dikelola yang dikelompokkan berdasarkan parameter layanan dan parameter efisiensi.
A. Parameter Layanan
Merupakan suatu ukuran yang berorientasi pada pelayanan jaringan dan lebih mempertimbangkan minat pemakai. Parameter ini mengontrol dan merencanakan ketersediaan jaringan yang terdiri atas :
Susun!
Tanggal :
Lokasi :

1. Parameter Ketersediaan
Availibilitas fungsi jaringan adalah presentasi waktu pengguna terhadap akses total layanan jaringan yang tersedia baginya, yang amat tergantung pada keandalan komponen secara teknis. Parameter ini tidak diukur secra langsung, tapi dihitung menggunakan data indikator kinerja (terplan, 1987) yang terdiri dari :
- Overall network availability, ketersediaan jaringan secara menyeluruh, diambil dengan mengumpulkan data dari beberapa simpul jaringan yang penting.
- Line availability, ketersediaan jalur jaringan, mengukur ketersediaan simpul menerima dan meneruskan paket/frame informasi dari simpul ke simpul dan menginformasikan paket-paket yang diabaikan karena keterbatasan sumber daya (In/OutDiscard) selama pemantauan (SysUpTime).
- Customer level availability, ketersediaan pada level user, diukur dari data pemakaian terminal atau simpul terminal.

2. Parameter waktu respon
Indikator waktu respon (terplan, 1987) terdiri dari :
- Network delay, penundaan pada jaringan.
- Host delay, penundaan pada host dan simpul jaringan, menetapkan lama penundaan waktu dalam komputer pusat untuk suatu paket sampai ke komputer tujuan.
- Waktu respon rata-rata
- Waktu respon maksimal, menetapkan harga maksimum lamanya suatu paket/datagram diizinkan dalam suatu jaringan.
- Waktu respon minimal
- Alternatif pada level user : daftar pertanyaan
Besarnya nilai waktu respon dapat dipantau dengan cara memanfaatkan aplikasi ping yang mengirimkan datagram echo-request dari protokol ICMP untuk mendapatkan datagram echo-respon dari suatu simpul jaringan.

3. Parameter keandalan
Indikator keandalan (reliabilitas) terdiri dari :
- Jumlah failure pada elemen jaringan, memberitahukan suatu gateway tertutup untuk dilewati..
Susun!
Tanggal :
Lokasi :
- Daftar tindakan pada kesalahan yang paling sering terjadi.
- Jumlah pesan-pesan yang hilang.
- Jumlah pesan yang harus diduplikasi.
- Jumlah pesan yang tiba, tetapi tidak disampaikan.
- Jumlah pesan yang menyatakan kiriman telah diterima.
- Jumlah transmisi ulang.
- Jumlah time out, waktu yang tidak terpakai karena idle.
- Jumlah transmisi yang tidak lengkap.

B. Parameter Efisiensi
Merupakan ukuran kinerja yang mementingkan bagaimana informasi bekerja secara efisien dan ukuran daya kerjanya.
Daya kerja (throughput) dalam bit per detik, didefinisikan sebagai rata-rata lewatnya bit data pada simpul jaringan tertentu per satuan waktu. Pada jaringan kondisi tetap, kecepatan masuk dan keluarnya paket adalah sama, maka daya kerja adalah harga rata-rata bit per detik tiap memasuki atau meninggalkan jaringan. Indikator parameter daya kerja menurut terplan (1987) terdiri dari :
• Transmit, terdiri dari : jumlah transaksi, jumlah paket, jumlah pesan, jumlah karakter, pesan terpanjang dan rata-rata panjang pesan yang dipancarkan.
• Receive, terdiri dari : jumlah transaksi, jumlah pesan, jumlah paket, jumlah karakter pesan terpanjang dan rata-rata panjang pesan yang diterima.
• Polling, terdiri dari : jumlah pool positif, jumlah pool negatif dan jumlah pool penundaan.
• Utilization, terdiri dari : utilisasi pengendalian komunikasi (pemanfaatan protokol IP, ICMP, TCP, SNMP), pengendalian cluster (pada protokol IP) dan utilisasi peralatan terminal
• link idle, memantau hubungan yang tidak terjadi antara simpul jaringan pada saat tertentu.
• link utilization, memantau hubungan yang terjadi antara simpul jaringan pada saat tertentu.
• Contention, memantau terjadinya ‘tabrakan’ pada fungsi perangkat (keras dan lunak) jaringan dan elemen jaringan.

Tidak ada komentar: