Senin, 07 Februari 2011

Kinerja jaringan diukur dengan metode quality of services (QoS)

Kinerja jaringan diukur dengan metode quality of services (QoS). Pesan yang diharapkan adalah kualitas tinggi dengan menggunakan biaya yang rendah.
QoS jaringan dapat dikarakteristikkan pada 5 pengukuran dasar (Coombs and Coombs, 1998):
• Ketersediaan Jaringan (Network availability), rendahnya waktu downtime.
• Kinerja yang berhubungan dengan kesalahan (Error performance)
• Kehilangan transmisi (kemacetan) dari dua jaringan yang bertukar data.
Susun!
Tanggal :
Lokasi :
• Waktu yang dibutuhkan untuk membuat koneksi
• Kecepatan deteksi kesalahan dan memperbaikinya.
Proses komunikasi pada suatu jaringan komputer dilakukan dengan memanfaatkan protokol-protokol tertentu. Ada beberapa jenis protokol yang sering digunakan untuk LAN yaitu Ethernet (mencakup fast dan gigabit ethernet), token ring, FDDI, ATM untuk wide area network (yang meliputi leased line, x.25, frame relay dan sebagainya).
Proses pengukuran kinerja suatu jaringan komputer ini dilakukan dengan mengukur sejauh mana protokol yang digunakan tersebut dapat dipatuhi dengan sepenuhnya dalam sistem jaringan yang menerapkannya. Maka dari itulah metode yang digunakan dalam mengukur amat tergantung bagaimana implementasi protokol yang digunakan.
Susun!
Tanggal :
Lokasi :
Pedoman pengukuran Kinerja sistem Ethernet :
INSTRUKSIONAL PENGGUNAAN DIKTAT
Parameter

Digunakan untuk mengindikasikan
Petunjuk

Utilization %


Frame Rate



Packet Deferral Rate
Network (kemacetan pada media transmisi)

Kemacetan pada Device



Network (kemacetan pada media transmis)

<40% sustained utilization <70% peak (1 detik)

Device yang saling berhubungan (biasanya <5000 frame/detik)

<10% dari Frame Rate

Rate kesalahan (Error Rate)

Runts



Jabber (Giants)


Frame dengan Bad FCS


Frame yang tidak saling berhubungan

Broadcast, Rasio Frame Multicast

frame yang mengalami tabrakan (Collision) , kesalahan pada NIC

Kesalahan pada NIC, kesalahan konfigurasi router

Gangguan listrik, fragmentasi collision

Gangguan listrik, fragmentasi collision

Kesalahan konfigurasi router, node atau aplikasi

Harusnya tidak ada, kecuali collision-related


Tidak ada


Tidak ada, kecuali collision-related

Tidak ada, kecuali collision-related

Network-dependent (generally <20 to 30 per second)

Distribusi Protokol

Per Frame


Per Kbyte



Distribusi ukuran Frame

Penggunaan bandwidth devais interkoneksi oleh aplikasi

Penggunaan bandwidth jaringan (media transmisi) oleh aplikasi

Efisiensi aplikasi jaringan

Tergantung pada aplikasi 
Network-nya

Tergantung pada aplikasi Network-nya


Tergantung aplikasinya (biasanya frame yang besar membuat jaringan lebih efisien)

Top Talkers

Per frame


Per Kbyte

Penggunaan bandwidth devais interkoneksi oleh node

Penggunaan bandwidth jaringan (media transmisi) oleh node

Tergantung jaringannya


Tergantung jaringannya


Deskripsi untuk setiap parameter :
• Rasio Collision. Collision adalah suatu kejadian reguler yang terjadi manakala dua atau lebih usaha untuk meneruskan media terjadi pada waktu yang sama. Manakala suatu collision terjadi, pengiriman node akan me-'rasa'-kan collision, kemudian melaksanakan suatu time out acak dan kemudian melakukan retry. Ketika jaringan menjadi terisi penuh dengan frame, semakin banyak collision akan terjadi. Nilai collision yang tinggi juga dapat disebabkan oleh kesalahan adapter atau node yang out-of-control dalam menghasilkan frema yang memenuhi jaringan itu.
• Packet deferral rasio. ini terjadi manakala setiap node berusaha untuk memancarkan frame dan merasakan node yang lain telah siap memancarkan ( yaitu adanya carrier yang berfungsi 'merasa' pada suatu media). Node harus menunda, atau menunggu sampai jaringan kosong, sebelum dapat meneruskan transmisi itu. Nilai suatu paket Deferral adalah suatu statistik seringnya usaha suatu node untuk masing-masing port Ethernet. Tidaklah mungkin untuk mengukur nilai paket deferral dengan suatu penganalisis protokol atau alat test lain.
• Runts(=kerdil). Jika frame yang ada lebih pendek dibanding 64 bytes, dan itu biasanya merupakan kesalahan pada suatu jaringan Ethernet. Frame ini dapat merupakan hasil collision pada jaringan, atau bisa merupakan suatu tanda bahwa suatu node sedang menghasilkan frame pendek tanpa melakukan padding sampai 64 byte, sebab seringkali frame tersebut menjadi terlalu pendek untuk meliputi suatu alamat tujuan sumber. Frame ini sangat sukar untuk berhubungan dengan node-node tertentu lainnya.
Jabbers. Frame yang lebih panjang dari 1518 bytes dan dapat menyebabkan kesalahan dalam jaringan ethernet. Frame Jabber sering disebut juga "Giants(=raksasa)". They are usually the result of a node generating frames outside
• Frame Bad FCS. Terdiri dari suatu bagian yang memeriksa urutan frame yang tidak memenuhi hitungan checksum ketika frame diterima. Frame dengan bad FCS berisi satu atau lebih kesalahan bit dan biasanya telah dibuang oleh node yang yang menerima itu. Bit kesalahan dapat disebabkan oleh noise elektrik atau kesalahan pada transceiver atau komponen sistem kabel. Collision juga dapat menyebabkan frame mempunyai Bad FCS.
• Frame Misaligned. Frame ini adalah frame yang panjang bit-nya adalah tidak dapat dibagi oleh delapan (non integer byte). Frame ini biasanya mempunyai bad FCS dan pada umumnya disebabkan oleh permasalahan elektrik pada pemasangan kabel jaringan, kesalahan pada workstation, atau akibat collision.

Tidak ada komentar: